Iklan Kreatif
YKM Bag Advertisement
Sumber: http://www.lintasberita.com/
Oleh-Oleh dari Kunjungan
Ke petakumpet Yogyakarta
Untuk Peserta TA DKV
Oleh: Gandjar Sakri
Minggu lalu, PS DKV FSRD Usakti mengadakan study tour ke Solo dan Yogya, diikuti oleh sejumlah mahasiswa, asisten dosen dan dosen. Dari kunjungan ke Petakumpet, gudang ide desain grafis dan jagonya karya desain periklanan di kota gudeg, yang “ngumpet” di Jl. Kabupaten, Nogotirto, Sleman, Yogyakarta, saya bawakan sedikit oleh-oleh buat para peserta Tugas Akhir (TA) DKV.
PT Petakumpet Creative Network. Foto: GS
Sebelum buka oleh-oleh, saya ingatkan kembali apa yang disampaikan Pak Iwan pada evaluasi I (satu) Pra TA, waktu peserta TA mengadakan presentasi Latar Belakang, yang isinya menekankan. bahwa pada pembuatan tugas akhir ini peserta TA bukan berinisiatip sendiri membuat promosi suatu produk atau mengkampanyekan suatu program, akan tetapi seolah-olah mendapat suatu pesanan (order) dari suatu perusahaan atau lembaga pemerintah, baik sebagai freelance graphic designer atau sebagai salah seorang anggota dari Departemen Kreatif di suatu perusahaan periklanan.
Nah, di bawah ini saya sajikan sebuah tampilan slaid mengenai Tahapan Order, gambaran umum proses terjadinya sebuah iklan. Slaid ini merupakan salah satu slaid yang saya tarik dari 23 buah rangkaian slide share-nya Pa Arief Budiman S.Sn, Direktur PT Petakumpet Creative Network, yang berjudul “Membawa Bangku Kuliah ke Dunia Kerja.” Baca lebih lanjut
Sekelumit Kisah
Di Balik
Desain Ulang Logo
Rahadian P. Paramita
(Blog DKV UNPAS. dkv-unpas.blogspot.com/1/15/2011)
Menurut blog www.logoblog.org, pada tahun 2010 ada beberapa perubahan logo pada perusahaan multinasional, atau produk tertentu, yang patut dijadikan referensi. Tidak semuanya saya tampilkan ulang di sini, Anda bisa periksa di blognya langsung.
Yang menarik adalah, kategori yang dibuatnya. Ada perubahan yang dianggap Bagus, ada perubahan yang dianggap Tidak Bagus, ada yang dianggap Tidak banyak Berubah, ada pula yang dianggap Berubah Drastis, bahkan yang Kontroversial. Berikut masing-masing kategori dalam bahasa aslinya, beserta contoh yang menurut saya perlu mendapat perhatian. Gambar-gambar mengenai logo yang dibahas, diambil dari artikel aslinya di www.logoblog.org.
The Good Ones
Dell, siapa yang tidak tahu dengan perusahaan satu ini, dengan slogannya, The Power to Do More. Dell bercita-cita menciptakan teknologi, yang mampu mengeksploitasi kemampuan manusia hingga batas yang tak terhingga. Dell percaya, teknologi bisa membantu manusia melakukan itu. Mengenai bagaimana mereka bekerja, ini adalah penjelasannya: “Dell is uniquely positioned to impact industry trends. We maintain strong internal development capabilities. We partner, rather than compete, with top industry technology suppliers and original development manufacturers. We steer enabling industry standards and technologies through industry groups and strategic partners. In this way, Dell spurs innovation and delivers value to customers.”
The way we bring the Dell brand to life in the marketplace is essential to building and enhancing customer loyalty at every touch point. Whether that customer is a CIO who needs to reduce power consumption in the datacenter, a researcher using a supercomputer to develop life-changing vaccines, or a student using the Internet to communicate with classmates in other countries; people everywhere want to trust their technology provider to deliver solutions that empower them to do and achieve more. This is the essence of the Dell brand and it’s the foundation for our visual identity.
— Karen Quintos, Senior Vice President & Chief Marketing Officer, Dell Inc.
Menurut blog http://www.underconsideration.com/ logo baru Dell ini termasuk perubahan yang bagus. Perubahan pada ukuran huruf E yang lebih besar dari x-height keseluruhan huruf, dipandang menciptakan keseimbangan yang lebih baik pada penampakan logo secara keseluruhan. Apakah perubahan ini sudah menggenapi visi Dell seperti dalam kutipan di atas?
The ‘Not-so-Good’ Ones
Semua orang pasti tahu NASA, lembaga penelitian angkasa luar milik AS ini, namanya seolah sudah jadi aset dunia. Kebanggaan mereka tertulis di websitenya, “NASA remains a leading force in scientific research and in stimulating public interest in aerospace exploration, as well as science and technology in general. Perhaps more importantly, our exploration of space has taught us to view Earth, ourselves, and the universe in a new way.”
Tapi di website tersebut bisa Anda lihat, logo baru ini tidak digunakan. Ternyata karena perubahan logo ini atas inisiatif si agensi, bukan karena permintaan NASA. Dalam artikel di blog.thisisbase.com dijelaskan gagasan yang diajukan oleh si biro desain, untuk mengubah logo NASA tersebut. Menurut mereka, NASA perlu logo baru karena logo lama mereka itu tampaknya membutuhkan sentuhan baru, membantu menampilkan kecanggihan teknologi yang NASA unggulkan.
The Unnoticeable Ones
Apa yang berubah dari logo gmail ini? Sedikit. Pada logo sebelumnya, menggunakan efek ‘shadow’, sedangkan logo yang baru menggunakan sedikit emboss tanpa ‘shadow’. Dibandingkan dengan perubahan pada logo Cartoon Network, perubahan pada logo gmail bisa dibilang tidak signifikan, karena jika dilihat secara keseluruhan tidak, tidak banyak yang akan mengubah cara kita melihat logonya. Tetapi efek emboss atau shadow, jelas memiliki kesan tersendiri.
Pada logo Cartoon Network, terjadi perubahan yang cukup signifikan sebenarnya, karena peletakan huruf C dan N pada logo tersebut cukup memberi perubahan pada keseluruhan tampilan logo. Logo sebelumnya tampak lebih dinamis, sementara yang baru menjadi lebih ‘kalem’. Di youtube, ada video bumper Cartoon Network, dengan logo barunya itu.
The Drastic Ones
Perubahan logo yang MySPace ini, sudah diterapkan pada websitenya, seiring dengan perubahan tampilan laman websitenya. Kata ‘space’ pada logo itu kini menjadi ‘ruang kosong’ yang diharapkan dapat diisi dengan berbagai artwork sesuai konteksnya, sesuai pernyataan MySpace VP of User Experience Mike Macadaan, tentang filosofi logo baru itu, “MySpace is a platform for people to be whatever they want, so we’ve decided to give them the space to do it.”
Gambar di atas adalah contoh penerapan logo baru MySpace yang dimuat di blog Techcrunch.com. Seperti yang diulas pula di DailySocial.net -sebuah blog lokal yang membahas mengenai berita-berita teknologi web dan internet dari dalam dan luar negeri – gagasan perubahan logo ini cukup menarik sesuai filosofinya. Persoalannya, bagi para pemula di internet, mungkin agak kesulitan mengasosiasikan nama ‘MySpace’, jika hanya melihat logonya saat ini. Sepintas, orang bisa menyebutnya ‘MyLine’, karena garis di samping kata ‘My’ yang cukup dominan itu. Bagi yang sudah pernah mengetahui brand MySpace, maka perubahan ini mungkin tidak terlalu menjadi masalah.
Perubahan yang drastis pada logo MySpace, sayangnya tidak banyak mengubah nasib perusahaannya. Belakangan beredar kabar, myspace.com bersiap memberhentikan 30 persen karyawannya, karena mulai kesulitan keuangan. Perusahaan milik jutawan media, Rupert Murdoch ini tampaknya tak sanggup bersaing dengan jejaring sosial lainnya, Facebook dan Twitter.
The Controversial Ones
Perubahan logo yang paling kontroversial, mungkin terjadi pada logo GAP ini. GAP adalah brand yang sudah lama berkecimpung di dunia fashion, sehingga sudah banyak yang menjadi fans mereka.Ketika perubahan ini dilakukan dengan diam-diam melalui perubahan pada tampilan web mereka, yang terjadi ribuan komentar negatif membanjiri GAP, baik melalui media sosial Facebook, Twitter, bahkan website ternama seperti BrandChannel.com berkomentar sangat tajam. Dari web BrandChannel.com bisa kita lihat tampilan logo baru GAP yang muncul di website mereka.
Yes, after dominating the late 1990s and early 2000s, Gap has dropped its iconic logo in favor of something that looks like it cost $17 from an old Microsoft Word clipart gallery.
Pedasnya komentar dari berbagai pihak, memaksa GAP akhirnya membatalkan perubahan logo ini, dan akhirnya kembali ke logo lama mereka. Web http://99designs.com/ kemudian berinisiatif mengadakan lomba perubahan logo GAP, sebagai respon dari kasus ini. Gagasan ini berhasil mengumpulkan lebih dari 4600 rancangan logo! Tetapi lomba ini murni gagasan 99designs.com, dan sama sekali tidak terkait dengan GAP.
Sementara itu, produk lain dari GAP yang juga melakukan perubahan logo, GAP Body Fit, tidak mengundang kontroversi berlebihan. Bahkan menurut blog logodesignworks.com perubahannya dipandang cukup memberi harapan pada citra GAP Body Fit di masa depan.
Kasus GAP ini mungkin bisa menjadi pelajaran berharga, bagaimana media sosial punya kekuatan yang bisa mempengaruhi popularitas sebuah brand, bahkan konsumen/komunitas secara aktif berpartisipasi dalam perkembangan sebuah brand. Salah merespon, bisa berbalik membahayakan brand yang sudah mapan.
Oleh: Alfonso Rahardja
(Pemerhati periklanan dan praktisi periklanan pada sebuah biro iklan besar)
Diedit untuk blog oleh: Gandjar Sakri
“Camera! Rolling! One, two, and … action!”Teriakan ini biasa terdengar saat pengambilan gambar iklan. Action dan cut belasan kali diteriakkan. Tidak jarang satu adegan harus diulang lebih dari 20 kali. Bagaimana sebenarnya liku-liku pembuatan film iklan?
Konsep
Umumnya, pengiklan memakai jasa biro iklan dalam mengelola aktivitas periklanannya. Setelah mendapat brief dari pengiklan sebagai pihak klien, biro iklan segera mempersiapkan konsep iklan. Bila perlu mereka melakukan riset pemasaran lebih dahulu untuk mengetahui selera, aspirasi dan persepsi sasaran iklan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan iklan yang akan diproduksi.
Konsep iklan dibuat berdasarkan suatu acuan tertentu, antara lain mencakup keterangan lengkap produk yang akan diiklankan, positioning-nya, janji (promise) yang ditawarkan, gambaran demografis dan psikografis sasaran iklan, besarnya dana yang disediakan, media yang akan dipakai serta gaya dan nada iklan. Baca lebih lanjut